Jumat, 14 September 2012

Tahun keenam Damkar Lanjutkan Usul Anggaran MN.Natuna – Hingga memasuki tahun anggaran keenam pada APBD Natuna 2013 mendatang, Satpol PP dan Pemadam kebakaran tak jenuh berharap usulan anggaran untuk meningkatkan sarana dan prasarana operasionalnya ke Pemkab Natuna, adapun hal ini dibenarkan Kepala kantor Satpol PP dan Damkar H Subandi S.Sos yang ditemui belum lama ini. Menurutnya, pada satuan dua dari tiga struktur yang diembannya saat ini, memerlukan perhatian pemerintah untuk menjadikan usulan dari damkar sebagai prioritas, apalagi tak lama lagi Natuna akan menghadapi musim kemarau panjang, dimana dalam kondisi tersebut sangat potensial terjadinya bencana kebakaran. Ia menyampaikan, satuan pemadam kebakaran Natuna hanya memiliki 38 personil yang dibekali tiga unit mobil pemadam, dari kendaraan yang dimiliki saat ini, dua diantaranya mengalami kerusakan sehingga dalam operasionalnya, saat tuntutan darurat, kendaraan ini harus dihidupkan dengan bantuan tenaga manusia alias didorong. Sebagai unit reaksi cepat mungkin hal ini tidak sepantasnya terjadi. Dua kendaraan tersebut diprakarsai oleh pemerintah provinsi saat Natuna masih tergabung dalam cakupan provinsi Riau, tepatnya sekitar tahun 1988, mungkin kendaraan ini sepantasnya diremajakan atau dimuseumkan. Disamping itu kelengkapan lainnya seperti selang serta baju tahan api, idealnya menjadi pendukung agar dalam menjalankan tugas, para personil dilapangan tidak dibatasi ruang geraknya akibat sarana yang tidak memadahi. Disisi lain, kru satpol pp sendiri dalam menjalankan tugasnya, terutama pada bidang pengawalan dan pengamanan kegiatan dinas perangkat kepala daerah, sampai sejauh ini baru dibekali kendaraan patroli pengawalan dengan kapasitas masin 1600 cc, sementara rombongan kencdaraan yang dikawal rata-rata 2500cc keatas. Tak heran kalau dari beberapa kegiatan, kenadaraan ini pernah mengalami kejadian pahit, yakni saat mengawal rombongan ke pelabuhan selat lampa, dimana saat kondisi jalan menikung tajam, mobil ini justru melesat lurus kedalam hutan, untungnya dalam tragedi tersebut tidak menelan korban jiwa. Namun demikian, pada momen perayaan HUT Satpol ke 62, Bupati Natuna Drs H.Ilyas Sabli M.si yang didampingi Sekda Syamsurizon ST Msi dalam sambutannya menjanjikan kepada satuan ini untuk menambah dua unit mobil pengawal dengan spesifikasi performance kendaraan dobel kabin pada tahun anggaran ini, namun hingga berita ini diturunkan, janji tersebut belum direalisasikannya. Subandi juga menambahkan, saat ini dirinya membawahi Satpol PP yang memiliki 170 orang personil, 38 personil pemadam kebakaran dan 250 orang satuan linmas yang tersebar dikecamatan, dirinya berharap tidak hanya adanya perhatian dari pemerintah eksekutif, dalam hal ini komisi I yang membidangi dilembaga legislatif hendaknya juga menjadikan kebutuhan ini sebagai pertimbangan penganggaran dalam pembangunan daerah.(Hermann). Keterangan foto wajah : Kakan Satpol PP, Damkar dan Linmas Natuna H.Subandi S.sos............... Polusi Suara Warnai Suasana Pertumbuhan Ibukota Kabupaten MN.Natuna- pasca puncak perayaan malam takbir Idul Fitri 1433 H ini, suasana jalan raya yang ada di ibukota kabupaten, semakin bising dan ugal-ugalan, para pengendara roda dua yang dominan kalangan remaja dan pelajar merubah knalpot standar pabrikan dengan yang aksesori yang dijual di bengkel. Selain menganggu ketertiban umum dan polusi suara yang dihasilkan, knalpot aksessori ini juga mengakibatkan efek kepada penggunannya, karena umumnya, suara yang dihasilkan knalpot akan semakin keras saat kendaraan melaju diatas kecepatan rata-rata di jalan raya. Rudi salah seorang pengguna jalan yang dimintai komentarnya menyebutkan, kian hari kondisi jalan raya daerah ini semakin ugal-ugalan, selain bisingnya suara knalpot buatan bengkel, juga arus kendaraan semakin padat dan tidak tertib, sejak semakin bertambahnya para pengguna knalpot racing, karena umumnya pengguna tersebut kerap melakukan atraksi balap liar dengan kelompoknya. “ Yang bawa kendaraan tersebut, mungkin senang mendengarkan suara bising knalpotnya, tapi apakah orang lain juga bisa menikmati, apalagi pengguna jalan lainnya yang ada disekitar, saya berharap aparat hukum dari satlantas setempat bisa mengambil tindakan tegas, karena dikota besar, hal ini sudah diterapkan, dengan jeratan pasal mengganggu ketertiban umum dan pencemaran polusi suara.” Tidak hanya itu, lenggangnya keaktifan petugas berwenang juga mengakibatkan ulah geng motor semakin menjadi, selain knalpot bising, banyak ditemukan kendaraan roda dua yang tidak menggunakan lampu pada malam hari, serta lampu isyarat yang seharusnya digunakan seperti yang diwajibkan dalam tatatertib lantas saat mendapatkan Surat Ijin Mengemudi (SIM). Hal yang sama juga ditambahkan Bujang, menurutnya, knalpot bersuara keras tersebut selain mengganggu ketertiban umum juga menjadi pemicu meningkatnya angka kecelakaan, karena di Ranai ini, banyak kalangan pelajar yang mudah terhasut untuk mencontoh temannya menggunakan sesuatu yang belum pernah dicobanya, tak jarang pada malam akhir pekan, sekelompok geng motor berkumpul di halaman kediaman rumah Bupati, melakukan pacu balap liar dan atraksi free style. Saat dibubarkan patroli polisi, para geng balap liar tersebut mencari lokasi lain untuk mencari kesenangannya, tak jarang lokasi terakhir yang dipilihnya adalah jalan raya, mulai dari kecelakaan ringan hingga berat potensi terjadi pada malam minggu di Ranai, yang menjadi korban justru bukan pengendara ugal, melainkan pengguna jalan lain.(Hermann)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar