Natuna
– Perjalanan karir
jabatan abu-abu mantan Kepala Inspektorat Daerah, Syamsurizon SH M,si sebagai
Plt Sekretaris Daerah (Sekda) dalam waktu dekat terakhir bakal berakhir. Adapun
hal ini dilakukan menyusul diterbitkannya surat rekomendasi Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) pada pekan mendatang.
Bupati Natuna Drs H.Ilyas Sabli
M.si yang dikofirmasi koran ini membenarkan hal tersebut, dalam keterangan
singkatnya, waktu dekat ini posisi jabatan sekda definitif akan diisi oleh
seorang pejabat eselon yang sudah melewati masa percobaannya.
Setelah beberapa kali digulirkan “kursi panas” kepada pejabat tinggi
ditingkat SKPD Natuna, titik puncak posisi yang tepat untuk menjadi pejabat
pengguna anggaran, pasangan Ilyas-Imalko kini menggandeng patner untuk
menggelindingkan roda pemerintahan.
Loyalitas dan kecakapan kinerja
yang santun dimiliki Syamsurizon, berhasil meluluhkan hati orang nomor satu
untuk menyandang jabatan sebagai Sekda definitif. Meskipun masih merahasiakan
inisial figur yang bakal menduduki jabatan Sekda, Ilyas pun membuktikan komiten
atas kriteria dan karakter figur loyal yang diperlukan sebagai tangan kanannya.
Menunggu waktu sepekan ini, Ilyas
bakal mengambil dokumen usulan yang telah direkomendasikan Mendagri, atas
penangkatan Sekretaris daerah dimasa kepemimpinannya dan secepatnya menyusul
prosesi pelantikan. Dijadwalkan sudah ada Sekda definitif sebelum pelaksanaan
MTQ VI tingkat Kabupaten di Kecamatan Midai pada Bulan April mendatang.
Saat diminta bocoran inisial
figurnya, Ilyas kepada sejumlah wartawan didalam speed pemkab rute pulang
kunjungan peninjauan persiapan MTQ VI belum lama ini menyebutkan, “ orangnya ada disini mendampingi saya.”
Spontan saja, wartawan koran ini
menyimpulkan bahwa Syamsurizon lah orang yang dimaksud Bupati, pasalnya dalam
usulan Fit And Proper Test, ada tiga
calon yakni, Ir Marzuki mantan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Drs Yacob
Ismail Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) dan Syamsurizon Kepala
Inspektorat Daerah. Yang mana dari ketiga pejabat yang disebut, saat
menyampaikan pernyataan tersebut hanya ada Syamsurizon SH M.si.
Ibarat buku rapor, Syamsurizon
sebelum menerima hasil kelulusan dari ujian yang dilewatinya, Ia dituntut untuk
belajar dengan serius untuk memperoleh nilai yang memuaskan, bedanya dalam
rapor pendidikan tercantum, kerapihan, kedisiplinan dan kelakuan, nilai rapor
yang bakal diterimanya hanya loyalitas.(Hermann).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar